TARGET
- Anak memiliki keterikatan dengan Allah
- Anak mencintai Al-Quran
- Anak bersemangat membaca Al-Quran
- Anak bersemangat menghafal Alquran sebagai refleksi keimanan
- Anak berakhlaqul karimah dalam berinteraksi dengan orang tua, teman, dan masyarakat.
- Anak terstimulasi maksimal dan optimal potensinya
METODE
1. At Tibyan
Sebuah metode belajar mengeja (tahaji) dan membaca Al-Quran dengan tajwid yang benar. Metode ini dikembangkan di Mesir oleh Syeikh Abdurrahman Bakr.
Keunggulan metode ini:
Metode ini kami adopsi dengan story-telling yang bersumber langsung dari Al-Qur'an. Cerita yang akan didengar anak-anak adalah dialog-dialog dalam Al Qur'an. Ini akan membuat ayat-ayat Al Qur'an lebih hidup dalam hati Ananda, insya Allah.
Panggung teater boneka,
Pendukung aktivitas story-telling
07.30 – 08.00 Morning Motivation
(Murajaah dan pengembangan motorik kasar)
08.00 – 09.00 At-Tibyan
09.00 – 09.30 Ziyadah (indoor-outdoor)
09.30 – 10.00 Istirahat dan snack time
10.00 – 10.30 Belajar tajwid dengan syair: Tuhfatul Atfaal
10.30 – 11.30 Tidur siang diiringi alunan murottal lembut
11.30 – 13.00 Sholat Dzuhur dan makan siang
13.00 – 14.00 Kreativitas motorik halus berkaitan dengan cerita Qur’an
dan bermain indoor
14.00 – 15.00 Story telling dan belajar Qur’an dengan multimedia
15.00 – 16.30 Bermain bebas (home time)
Keunggulan metode ini:
- Menekankan pengucapan huruf dengan benar sejak dini
- Mengajarkan kaidah tajwid dengan benar
- Membiasakan bahasa arab dalam belajar Al-Qur’an
- Memasukkan hadist, dan doa sebagai pendukung pembelajaran Al-Qur’an
2. Story Telling: Mengajarkan anak mencintai Qur’an lewat cerita
Pengalaman kami di Australia membuktikan, aktivitas story-telling dengan membacakan buku berkontribusi menumbuhkan kecintaan membaca di usia dini.Metode ini kami adopsi dengan story-telling yang bersumber langsung dari Al-Qur'an. Cerita yang akan didengar anak-anak adalah dialog-dialog dalam Al Qur'an. Ini akan membuat ayat-ayat Al Qur'an lebih hidup dalam hati Ananda, insya Allah.
Panggung teater boneka,
Pendukung aktivitas story-telling
3. Kreativitas dan stimulasi motorik
Mengajarkan anak mencintai Qur’an juga dapat dilakukan lewat aktivitas kreatif, sekaligus stimulasi motorik (halus dan kasar).4. Pembiasaan akhlaqul karimah
Membiasakan anak berakhlaqul karimah seperti yang dicontohkan Nabi Muhammad, SAW. Anak belajar adab dan do'a secara berkala dan dibimbing untuk mempraktekannya.
DAILY ROUTINE
07.00 – 07.30 Penyambutan santri dan bermain bebas07.30 – 08.00 Morning Motivation
(Murajaah dan pengembangan motorik kasar)
08.00 – 09.00 At-Tibyan
09.00 – 09.30 Ziyadah (indoor-outdoor)
09.30 – 10.00 Istirahat dan snack time
10.00 – 10.30 Belajar tajwid dengan syair: Tuhfatul Atfaal
10.30 – 11.30 Tidur siang diiringi alunan murottal lembut
11.30 – 13.00 Sholat Dzuhur dan makan siang
13.00 – 14.00 Kreativitas motorik halus berkaitan dengan cerita Qur’an
dan bermain indoor
14.00 – 15.00 Story telling dan belajar Qur’an dengan multimedia
15.00 – 16.30 Bermain bebas (home time)